Postingan

Berbagi Kebaikan

Gambar
Indahnya berbagi mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Apalagi di tengah covid-19 yang semakin meningkat. Semua berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan dengan berbagi. Mereka yang punya penghasilan lebih tanpa harus membanting tulang berbagi kepada mereka yang terhalang dan tidak memiliki penghasilan selama Corona belum berakhir. Ada yang membagikan sembako, hand sanitizer, masker dan kebutuhan lainnya kepada mereka yang membutuhkan. Namun di sisi lain, mungkin juga ada orang yang beranggapan bahwa dirinya belum masuk kategori untuk berbagi karena kebutuhan hidupnya belum terpenuhi, atau merasa bahwa dia juga butuh uluran tangan di masa pandemi ini. Memang betul bahwa harta atau benda yang disedekahkan akan berkurang bahkan habis. Tapi jika memegang prinsip itu, maka tidak akan ada yang membagikan sebagian hartanya kepada siapapun, termasuk ke golongan yang sangat membutuhkan. Dan muncullah slogan "yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin". Untu

Keberuntungan

Gambar
Pada Laoteppada upe adalah sebuah petuah dari Bugis yang menggambarkan betapa rezeki setiap manusia telah ditetapkan dan menjadi rahasia bagi kita semua. Pada Lao teppada yang secara bahasa bermakna " bergerak bersama, untung berbeda. Sama sama melangkah namun keberuntungan yang berbeda" begitu kira saya memaknainya. Semboyan ini juga yang seringkali membangkitkan semangat para pejuang nafkah, utamanya orang Bugis yang dikenal sebagai perantau ulung, dalam mengarungi pahit ketirnya samudera kehidupan Seseorang biasanya melihat kesuksesan kita dari apa  yang kita peroleh saat ini, dan seringkali lupa melihat proses yang telah kita lalui. Ketika melihat seorang yang kaya, kita langsung membayangkan harta yang melimpah, uang, mobil mewah dan kenyamanan hidup yang dia punya. Seketika itu kita juga ingin merasakan hal yang sama. Kita lupa bahwa apa buang diperolehnya itu adalah buah perjalanan panjang yang penuh perjuangan. Ketika kita melihat bertemu Professor, dengan seg

Berselfie Ria

Gambar
Sebuah informasi di internet menjelaskan bahwa, selfie adalah sebuah jenis foto self-portrait , yang biasanya diambil dengan kamera digital yang bisa genggam atau kamera ponsel. Selfie untuk sekarang ini juga sering dikaitkan dengan jejaring sosial, seperti facebook, twitter maupun Instagram. Orang-orang biasanya melakukan foto Selfie dengan cara menggunakan kamera yang dipegang dengan lengan panjang atau di hadapan cermin. Foto Selfie ditemukan oleh Robert Cornelius yang merupakan seorang berkebangsaan Amerika dan juga seorang pioner dalam dunia fotografi. Dia membuat sebuah ekspresi dirinya sendiri pada tahun 1839 dimana ini merupakan salah satu dari foto seseorang yang pertama kali. Lalu karena proses fotonya lambat, kemudian dia mengungkap lensa yang mengalami tembakan selama satu menit atau lebih. Kemudian dia mengganti penutup lensa. Seorang wanita berkebangsaan Rusia bernama Anastasia Nikolaevna merupakan salah satu remaja pertama yang mengambil foto dirinya send

Merubah Jarak Pandang

Gambar
Sewaktu kecil dulu tempat yang paling keren dan kita anggap paling nikmat adalah rumah. Dimana segalanya tersedia dan kita tinggal meminta jika butuh. Makan dan minum dibuatkan, mandi dimandikan, tidur di nina bobo kan. Nyaman sekali. Saat mulai masuk sekolah dasar, bertemu dengan teman baru dan berkenalan dengan dunia luar, kenikmatan di rumah perlahan mulai runtuh. Kita sudah terbiasa jajan di pinggir jalan, bermain di lapangan sampai lupa waktu. Kalau tak diingatkan, lupa pulang. Perasaan nikmat itu membuat rumah serasa tak senyaman dulu.  Pengennya main diluar. Rumah hanya sebatas tempat untuk tidur dan makn saja. Selebihnya aktifitas serasa nyaman ketika di luar. Sekolah dan lingkungan sekitar pun kita anggap sebagai tempat yang paling nyaman. Dan tidak ditemukan di tempat lain. Seiring berjalannya waktu, kita telah bertemu dengan banyak teman dari sekolah yang berbeda. Berinteraksi dengan teman dari kampung sebelah. Sesekali kita ikut dengan teman bermain di kampung sebela

Bapak dan Kenanganku

Gambar
Ramadhan telah berlalu dan satu kesyukuran kita masih dipertemukan dengan Syawal berharap agar diberi kesempatan bersua kembali dengan ramadhan yang akan datang. Banyak yang mengatakan bahwa ramadhan dan lebaran kali ini berbeda karena kehadiran Corona di tengah-tengah masyarakat khususnya umat Muslim. Ramadhan yang setiap tahunnya diramaikan dengan sholat tarwih berjamaah di masjid serta rutinitas berbuka puasa bersama setiap harinya tidak dapat dilakukan di ramadhan tahun ini. Begitupun dengan hari raya idul Fitri, sebelumnya orang-orang dengan bangganya melakukan takbiran keliling kota di malam lebaran dan saling mengunjungi satu sama lain setelah shalat id, tapi tidak di tahun ini. Namun, bagi saya ramadhan pertama kali berbeda ketika bapak saya sakit dan dirawat di rumah sakit. Beliau sendiri yang mempersiapkan diri untuk dirawat. Jauh sebelumnya beliau sudah keluar masuk rumah sakit, tapi Alhamdulillah hanya beberapa hari sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Dokter hanya b

Ramadhan 1441 H, Berkah untuk Si Buah Hati

Gambar
Tak dapat dipungkiri, Covid-19 yang melanda dunia saat ini, telah merubah secara perlahan sistem tatanan hidup manusia. Geliat ekonomi, politik, sosial, pendidikan bahkan keagamaan betul-betul merasakan dampak yang ditimbulkan oleh virus Corona ini. Namun terlepas dari dampak yang ditimbulkannya itu, kita harus tetap optimis bahwa musibah ini akan membawa perubahan besar dan menyadarkan kita akan pentingnya kesehatan baik secara lahiriyah maupun batiniah, yang kadangkala terlupakan, hingga pada akhirnya kita juga akan memetik hikmah yang besar dari musibah ini.  Sebagai seorang yang bergelut di dunia pendidikan tinggi, saya termasuk dari sekian banyak manusia yang terkena dampak dari pandemi ini. Bagaimana tidak, sejak pemerintah memutuskan untuk menerapkan kerja dari rumah (WFH) maka secara otomatis mobilitas pun menjadi terbatas. Saya pun lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah sambil menyelesaikan tugas kantor yang setiap waktu datang menghampiri, seperti

Membahagiakan itu Kebahagiaan

Gambar
Bulan Ramadhan adalah bulan yang dinantikan kedatangannya oleh segenap umat muslim di seluruh dunia. Bulan yang awalnya adalah "berkah", pertengahannya adalah "maghfirah" dan akhirnya adalah "ifqun Min an-Naar" (al-hadis) selalu saja menyajikan berbagai macam gerak-gerik yang beragam oleh kaum muslim dalam rangka meraih cinta sang Ilahi hingga mendapat gelar taqwa diakhirnya. Salah satu esensi dari disyariatkannya puasa adalah untuk memupuk jiwa solidaritas yang ada pada diri manusia. Puasa, yang secara lahiriah mengharuskan para " shaaimiin" untuk menahan atau menjaga diri dari segala hal yang membatalkannya mulai terbit fajar sampai dengan terbenamnya matahari. Jika hal tersebut mampu untuk dilakukan, maka akan muncul rasa empati kepada sesama hingga akhirnya tergera k hatinya untuk berbagi kepada sesama. Inilah kemudian mengapa di bulan Ramadhan banyak orang yang rela menghabiskan anggaran yang pantastis untuk dibagi kepada sesa